BERITA TERKINI

Tuesday, October 15, 2013

Yusril: Koalisi tak lazim dalam sistem presidensial

Yusril: Koalisi tak lazim dalam sistem presidensial
Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menilai tak lazim jika ada koalisi antar-partai dalam sebuah negara yang menganut sistem presidensial. Dia mengatakan, koalisi tak menjamin pemerintahan berjalan lancar.

"Koalisi tidak lazim dalam sistem presidensial. Koalisi ada dalam sistem parlementer dan perdana menteri mendapat kepercayaan parlemen. Tidak ada koalisi dalam sistem presidensial, tapi sistem ini mendorong untuk membentuk koalisi partai," kata Yusril saat menghadiri acara dialog publik dan media dengan tema 'Efektivitas Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Bagi Pendidikan Politik Masyarakat' di Fakultas Kedokteraan UI, Salemba, Jakarta, Senin (14/10).

Menurut dia, jika dalam sistem pemerintahan parlemen, tidak sulit membedakan mana partai oposisi dan partai pemerintah. Namun faktanya dalam sistem presidensial yang dianut dengan berkoalisi seperti saat ini, tak jelas mana partai koalisi dan oposisi.

"PKS contohnya, itu partai pemerintah menteri banyak di pemerintahan, tapi tiap hari oposisi terus, sistem politiknya amar ma'ruf nahi munkar, saya belum pernah dengar sistem amar ma'ruf nahi munkar, itu sistem ya cuma ada di Indonesia," tegas dia.

Yusril pun tak sependapat jika dalam mengusung capres dan cawapres harus berdasarkan 20 persen suara kursi diparlemen. Dia mengatakan, UU Pilpres tak sejalan dengan UUD 1945.

"Karena itu, UU Pilpres bertentangan dengan UUD. Karena pemilu presiden dan wakil presiden dilaksanakan 3 bulan setelah pemilu legislatif. Ketika pemilu legislatif itu sudah selesai jadi tidak logis UU sekarang dari harafiah UUD itu tidak klop," pungkasnya.

Yusril: Koalisi tak lazim dalam sistem presidensial Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment