BERITA TERKINI

Wednesday, October 16, 2013

Pemerintah belum tentukan nasib Inalum saat telah diambil alih

Pemerintah belum tentukan nasib Inalum saat telah diambil alih

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan berkomentar mengenai rencana pengembalian PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari Jepang ke Indonesia. Menurut Dahlan, Inalum pasti akan kembali ke Indonesia pada 1 November dan tidak usah diributkan lagi.
Dahlan hanya berkomentar bahwa di tingkat pemerintah, keputusan Inalum akan dikelola pemerintah atau menjadi BUMN, baru ditetapkan pada rapat dalam waktu dekat.
"Aku ikut aja. Tanggal 1 sudah kembali ke Indonesia lah. Besok masih diputuskan, bisa Kemenkeu atau BUMN," tuturnya di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/10).
Dahlan menyerahkan seluruh proses pengambilalihan ke pemerintah dan tim pengambil alih. Walau demikian, Dahlan siap jika Inalum diserahkan ke BUMN ataupun jadi perusahaan BUMN.
"Jangan heboh dulu, pokoknya tanggal 1 balik dulu," kata Dahlan.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan rencana pemerintah saat Inalum sudah berada di tangan Indonesia lagi. Menurutnya, Inalum dan daerah di sekitarnya yaitu Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara Asahan, Sumatera Utara diarahkan menjadi kawasan industri berbasis aluminium. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah logam dasar tersebut untuk produksi dalam negeri.
"Kedua kita akan mengembangkan itu menjadi kawasan industri berbasis bauksit sehingga bauksit kita olah dengan smelter, itu bisa dari Antam, dan kapasitas ditingkatkan. Tetapi yang kita harapkan pengembangan wilayah itu masuk dalam corporate action," tegasnya.
Hatta menambahkan pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 7 triliun untuk pengambilalihan Inalum tersebut. Namun, apabila ada perbedaan nilai aset antara NAA dan pemerintah Indonesia akan diselesaikan di rapat negosiasi tersebut.
Inalum berdiri pada 1976, dengan 58 persen sahamnya dikuasai konsorsium 12 perusahaan Jepang, termasuk Mitsubishi Corporation. Pada 2012 penjualan aluminium jenis ingot dari Inalum mencapai 198.003 ton. Dengan rincian, diekspor ke Jepang sebesar 115.002 ton dan dipasok ke pasar domestik sebesar 83.001 ton.
Hasil kajian Tim Pengambilalihan Inalum menyebutkan, akuisisi saham Inalum akan berdampak positif untuk kepentingan negara. Alasannya, industri alumunium memiliki prospek baik seiring program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.
Selain itu, Inalum merupakan satu-satunya perusahaan peleburan alumunium di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas lengkap. Sehingga pemerintah dapat memanfaatkan pabrik ini sebagai fondasi integrasi industrialisasi di Indonesia.

Pemerintah belum tentukan nasib Inalum saat telah diambil alih Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment