BERITA TERKINI

Sunday, October 13, 2013

Di tahun 2100, bumi seperti kehilangan nyawa

Di tahun 2100, bumi seperti kehilangan nyawa

Apa yang akan kita lakukan ketika level dari suhu laut naik, es di kedua kutub mencair, tingkat karbondioksida tinggi, lautan menjadi lebih asam dan cuaca semakin ekstrem?

Sebuah laporan prediksi yang dibuat oleh Intergovernmental Panel on Climate Change yang berisi lebih dari 2.500 pakar atau yang lebih dikenal dengan IPCC, mengatakan bahwa bahaya dari perubahan iklim ekstrem semakin nampak dan siap menghampiri.

Memang apabila dirunut dari sekarang, jaraknya masih terpaut beberapa puluh tahun lagi namun diperkirakan akan menjadi nyata. Dalam perkiraannya, seperti yang diulas di Universe Today (10/10), ada kemungkinan bahwa bumi akan menjadi satu planet yang tidak lagi nyaman sekitar tahun 2100 mendatang.

Pada tahun tersebut, diperkirakan bumi akan mulai kehabisan sumber daya alam yang dieksplorasi besar-besaran selama beberapa abad sebelum berakhirnya abad ke-21.

Banyak perusahaan bahkan individu yang mencoba berinvestasi untuk menciptakan energi yang terbarukan. Dan, tidak sedikit yang berebut untuk membeli energi serapan dari matahari, angin dan panas bumi.

Diperkirakan di tahun 2100 tersebut, rumah-rumah yang didiami manusia tidak akan seperti sekarang ini atau juga dalam ukuran besar. Semua akan menyusut sesuai dengan yang dibutuhkan.

Bahkan tidak sedikit yang tinggal di dalam tanah untuk mendapatkan energi panas bumi.

Selain itu, manusia akan membuat awan buatan untuk menangkal sinar matahari langsung serta membangun menara untuk mengumpulkan emisi gas efek rumah kaca.

Bahkan diperkirakan lebih buruk lagi, pada tahun itu, amat sangat jarang sekali ditemukan ladang, peternakan atau padang rumput alami. Semuanya akan diganti dengan hutan hasil ciptaan manusia untuk membantu menyerap CO2 di udara.

Prediksi di atas boleh saja dikatakan sebagai hal yang mustahil dan menakut-nakuti, namun pada kenyataannya, sekarang ini perubahan iklim, cuaca ekstrem, naiknya volume air laut sampai dengan jarangnya manusia sekarang yang dapat melihat tebaran bintang di langit ketika malam seperti yang pernah ada beberapa abad lalu, menunjukkan bahwa semakin majunya tingkat teknologi dan pemikiran manusia, semakin rusak pula bumi dan seisinya.

Oleh karenanya, ada imbauan untuk ikut menjaga dan melestarikan bumi beserta isinya sekarang juga sebelum terlambat untuk generasi masa depan.

Di tahun 2100, bumi seperti kehilangan nyawa Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment